Acetylcysteine merupakan salah satu obat yang digunakan untuk lendir yang terdapat di mulut, paru – paru serta tenggorokan. Obat ini juga dapat dipakai untuk mengencerkan lendir pada orang yang mempunyai masalah paru – paru tertentu seperti contohnya Pneumonia, Bronkitis, Tuberkulosis dan Fibrosis kistik.
Selain itu juga asetilsistein ini juga bisa dipakai dalam mengatasi keracunan paracetamol. Anda juga akan menemukan obat tersebut dipakai selama anestesi atau operasi, serta untuk tes persiapan medis yang memerlukan cek terhadap kondisi paru – paru serta tenggorokan.
Dalam artikel kali ini akan kami jelaskan sedikit mengenai bagaimana cara yang bisa dilakukan untuk pemakaian obat tersebut secara ringkas. Bagi Anda yang penasaran, simak saja artikel ini hingga tuntas !
Bagaimana Cara untuk Pemakaian Acetylcysteine ?
Pemakaian obat ini memang tidak bisa dilakukan dengan cara sembarangan. Di sini Anda perlu mengikuti aturan atau dosis yang diberikan agar tidak menimbulkan dampak buruk, sebagai contohnya efek samping yang ditimbulkan akibat pemakaiannya salah.
Sementara untuk mengobati masalah paru – paru, di sini hiruplah obat tersebut seperti pengarahan yang diberikan oleh dokter. Biasanya dokter ataupun perawat akan memberikan petunjuk pada Anda bagaimana cara memakai obat tersebut.
Saat memakai obat Acetylcysteine nantinya Anda mungkin akan merasakan bau menyengat yang kurang enak saat pertama kali menghirupnya. Namun hal tersebut akan cepat hilang. Setelah dihirup nantinya terdapat efek kaku pada wajah. Untuk menghilangkan lengket bekas obat tersebut, Anda bisa mencuci wajah dengan air bersih.
Perlu diingat juga bahwasannya Anda jangan mencampur Acetylcysteine dengan obat – obatan inhalasi lain kecuali memang diresepkan oleh apoteker ataupun dokter. Jika Anda mengkonsumsi atau minum obat tersebut menggunakan mulut, maka pakailah sesuai petunjuk yang dokter berikan.
Karena pada umumnya solusi yang diberikan yaitu dicampur dengan cairan lain seperti contohnya soda untuk mengurangi muntah dan mual. Minumlah obat tersebut dalam waktu 1 jam setelah Anda mencampurnya menggunakan cairan lain.
Beritahukan pada dokter jika Anda mengalami muntah dalam waktu 1 jam pasca meminum obat. Karena mungkin di sini Anda memerlukan dosis lain yang lebih rendah. Acetylcysteine sebaiknya Anda simpan pada suhu dalam ruangan yang aman, dan jauhkan dari paparan sinar matahari secara langsung, serta simpan pada tempat yang lembab.
Jangan Anda simpan obat di kamar mandi. Merek lain dari obat tersebut mungkin akan mempunyai aturan penyimpanan yang berbeda, oleh karena itu perhatikan instruksi penyimpanan di kemasan produk atau Anda bisa menanyakan langsung pada apoteker.
Jauhkan semua obat-obatan tersebut dari jangkauan hewan peliharaan dan juga anak-anak. Jika di sini Anda sudah tidak memerlukan obat tersebut atau obat telah mengalami kadaluarsa, maka segera buang sesuai dengan cara membuang obat. Yaitu dengan jangan mencampur sampah obat dengan sampah rumah tangga.
Jangan pula membuang obat pada saluran pembuangan air seperti contohnya di toilet. Satu hal lagi yang perlu Anda ingat, bahwasanya untuk pemakaian obat yang satu ini Anda perlu benar – benar mengikuti petunjuk dokter ataupun apoteker. Jangan sembarangan dalam mengkonsumsi obat Acetylcysteine.
Oleh karena itulah jika Anda merasa terdapat hal yang masih belum jelas, maka tanyakan lagi pada dokter ataupun apoteker yang memberikan resep pemakaian tersebut. Agar nantinya Anda tidak salah dalam menerapkan dosis yang diberikan. Semoga bermanfaat .